WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 17 Oktober 2015

Posted by Unknown | File under :


Analisis Convenience Store Di Indonesia




Pengertian dari convenience store ini dijelaskan oleh NACS – The Association For Convenience and Fuel Retailing, yaitu sebuah bisnis yang mengandalkan ruang public terbuka dan dengan cepat melayani dan menjual produk favorit para konsumen, produk ini di dominasi oleh makanan, minuman bahkan bensin dan jasa pelayanan.

Tapi di Indonesia sendiri convenience store sendiri berbentuk seperti mini café yang didalamnya terdapat mini market. Izin convenience store di Indonesia sendiri masih menjadi kontroversi, karena di Indonesia sendiri, izin usaha convenience store tidak diperbolehkan untuk asing. perusahaan yang bisa membuka convenience store hanya bagi perusahaan dalam dengan kepemilikan 100 persen dari dalam negeri dan tertutup bagi pemain asing. Sedangkan kebanyakan convenience store di Indonesia kebanyakan perusahaan asing. Jadi para perusahaan convenience store di Indonesia menggunakan izin usaha restoran. Pemerintah pun terus mengawasi para pengusaha convenience store agar tidak melenceng dari izin.

Terlepas dari kontroversi izin, convenience store menjadi tempat popular untuk berkumpul berkumpul bersama baik dengan keluarga. Berikut adalah beberapa convenience store yang ada di Indonesia :

1. 7-Eleven





7-Eleven adalah jaringan (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari 26.000 gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara-negara antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang.

Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun 1946. Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7-Eleven" (7-Sebelas).

Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang.

Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar.

2. Circle-K




Pada tahun 1951, Fred Harvey membeli tiga toko bahan makanan Kay's Foodstore di El Paso,Texas, setelah pembelian tersebut, Fred Harvey mengubah nama Kay's Foodstore menjadi Circle K. Sejak saat itu dengan perlahan Circle K mulai membesar melalui berbagai akuisisi minimarket lain dan akhirnya pada tahun 1979, Circle K terjun ke pasar internasional dengan mengadakan lisensi pembukaan gerai internasional pertamanya di Jepang. Hal inilah yang menjadi batu loncatan bagi perusahaan ini berkembang menjadi salah satu jaringan waralaba minimarket yang terbesar di dunia. Itulah cikal bakal merek Circle K yang kita kenal sampai saat ini. Sampai saat ini Jaringan minimarket Circle K memiliki lebih dari 4000 gerai internasional yang terletak di luar Amerika dan 2100 gerai yang tersebar di seluruh Amerika
.
Pada tahun 2003 Alimentation Couche-Tard (ACT) sebuah perusahaan retail convenience store terbesar dari Kanada mengakuisisi brand/merk Circle K. Gerai Circle K saat ini dapat dijumpai hampir di berbagai belahan dunia seperti di Amerika Serikat, Meksiko, Jepang, Macau, China, Taiwan, Guam, Hong Kong, dan Indonesia. Circle K pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1986 di kota Jakarta, tepatnya di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan. Circle K lalu merambah keluar Jakarta dengan membuka store luar Jakarta pertamanya di Bali pada tahun 1996. Circle K Yogyakarta menyusul pada tahun 2000, Circle K Bandung juga menyusul tahun 2001. Saat ini Circle K memiliki gerai di hampir setiap kota besar di seluruh Indonesia dan mempekerjakan lebih kurang 700 tenaga kerja di Indonesia, Circle K memiliki jaringan di Jakarta (23 gerai), Bandung (7 gerai), Yogyakarta (38 gerai), and Bali (42 gerai)

3. Lawson


Lawson adalah convenience store milik Jepang. Di Jepang, Lawson menjadi convenience store terbesar kedua setelah 7-Eleven. Kantor pusat Lawson ada di East Tower, Gate City Ohsaki di Osaki, Shinagawa, Tokyo. Logo perusahaan ini berupa kaleng susu untuk mengingatkan orang bahwa Lawson berawal dari toko susu bernama J.J Lawson di Negara bagian Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1939. Namun Lawson sekarang adalah perusahaan Jepang, sekaligus pemilik jaringan convenience store terbesar kedua di Jepang setelah 7-Eleven.

Setelah membuka gerai pertama di Okinawa pada Juli 1997, Lawson dicatat sebagai jaringan convenience store pertama yang membuka gerainya di 47 prefektur di Jepang. Pada Mei 2011, Lawson membuka toko ke-10.000 di Jepang. Hingga Maret 2013, Lawson memiliki 11.174 toko di Jepang.

Di Indonesia, Lawson menandatangani perjanjian lisensi dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk dari Alfa Group pada 20 Juni 2011. Midi Utama Indonesia adalah pemilik merek minimarket Alfamidi dan Alfaexpress. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk juga dari dari Alfa Group adalah pemilik merek minimarket Alfamart. Gerai pertama Lawson di Indonesia dibuka di Kemang, Jakarta Selatan pada Juli 2011. Hingga Maret 2013, Lawson telah memiliki 83 toko di Bali, Bandung, Bekasi, Bogor, Depok,Jakarta, Jawa Barat, dan Tangerang. Di Indonesia, pembeli dapat membeli makanan siap saji dan minuman untuk dinikmati di ruang duduk yang terdapat di dalam dan di luar toko. Produk orisinal Lawson di Indonesia adalah oden dan onigiri.

4. Indomaret Point



Indomaret mulai melirik pasar convenience store. Lewat brand Indomaret Point, Indomaret siap bertarung dengan 7-Eleven dan Lawson milik group Alfamart. Konsep nya juga tidak jauh berbeda dengan 7-Eleven dan Lawson, namun Indomaret Point dikembangan oleh orang Indonesia jadi lebih memasarkan produk-produk local

5. Family Mart



Pada September 1972, Bagian Perencanaan Seiyu Group mendirikan Seksi Toko Kecil, dan membuka toko pertamanya di Sayama, Prefektur Saitama. Pada Maret 1978, Seiyu Stores mendirikan FamilyMart Department, dan membuka toko di empat lokasi.

FamilyMart Co. Ltd. didirikan sebagai anak perusahaan Seiyu Stores pada September 1981. Semua bisnis dan properti dialihkan ke FamilyMart Co. Ltd., dan waktu itu terdapat toko di 89 lokasi.
Saham FamilyMart mulai diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo Seksi Dua pada Desember 1987, dan baru diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo Seksi Pertama sejak Agustus 1989.

Ekspansi FamilyMart dimulai di Naha, Okinawa pada Oktober 1987. Di Taiwan, FamilyMart dan perusahaan rekanannya membentuk Taiwan Family Mart Co., Ltd. pada Agustus 1988. Kontrak dengan Bokwang FamilyMart Co. Ltd. ditandatangani di Seoul, Korea Selatan pada Juli 1990. Bokwang FamilyMart Co. Ltd. mendapatkan pengetahuan operasional convenience store dan hak penggunaan logo FamilyMart berdasarkan lisensi. Berdasarkan kesepakatan ini, toko-toko dibuka di Korea Selatan.

Di Thailand, FamilyMart mendirikan Siam FamilyMart bersama Robinson Department Store Public Co., Ltd., Saha Pathanapibul Public Co., Ltd., dan Itochu (Thailand) Ltd.. Di Kagoshima, FamilyMart dan Homboshoten Co., Ltd. mendirikan Minami Kyushu FamilyMart Co., Ltd. pada April 1993.
Pada Desember 2003, FamilyMart berhasil menjadi jaringan toko kelontong pertama asal Jepang yang memiliki toko di 10.000 lokasi di Asia. Pada Mei 2004, Shanghai FamilyMart Co. Ltd. (China) didirikan FamilyMart bekerja sama dengan Tinghsin (Cayman Islands) Holding Corporation, Taiwan FamilyMart Co., Ltd., Itochu Corporation, and CITIC Trust & Investment Co., Ltd.. Di Amerika Serikat, FamilyMart bekerja sama dengan Itochu Corporation and Itochu International Inc. (U.S.A.) untuk mendirikan Famima Corporation (U.S.A.).



Kesimpulan


Terlepas dari kontroversi tentang perizinan usaha convenience store, harus diakui convenience store sekarang menjadi tempat yang sangat popular. Convenience store bisa menjadi tempat berkumpul, bahkan menjadi tempat singgah bagi para pengemudi kendaraan bermotor yang ingin melepas penat dari macetnya jalanan. Convenience store juga menjadi solusi bagi pekerja kantor yang baru pulang, disana terdapat makanan yang dapat dihangatkan di kasir. Tempat yang strategis dan banyaknya jumlah convenience store membuat usaha ini berkembang pesat dan popular, apalagi dengan adanya fasilitas wifi pengunjung pun akan semakin nyaman. Convenience store pun bukan tanpa kekurangan, selain izin usaha yang masih menjadi kontroversi, harga barang yang dijual di convenience store masih lah mahal, jadi tidak semua orang dapat menikmati makanan di convenience store. Tempat parkir dan tempat duduk pun terbatas. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya saya yakin convenience store dapat berkembang lebih besar 
lagi, karena banyaknya minat terhadap convenience store.


Referensi sumber

https;//www.wikipedia.org

https://www.selasar.com/gaya-hidup/mengenal-istilah-convenience-store

http://bola.kompas.com/read/2010/02/24/1406456/Kemendag.Pertanyakan.Perizinan.7-Eleven

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman